Petruk Kanthong Bolong
Ki Lurah Petruk sebenarnya adalah putra dari Gandarwa Raja yang diambil anak oleh Ki Lurah Semar. Petruk juga memiliki nama alias, yakni Dawala.
Dawa memiliki arti panjang, sedangkan la memiliki arti ala/jelek. Sosok Petruk itu tinggi dengan tampilan fisiknya jelek, hidung, telinga, mulut, kaki dan tangannya panjang. Tetapi jangan salah menilai, karena Lurah Petruk merupakan “Jalmo Tan Keno Kiniro”, walau jelek secara fisik tetapi ia adalah sosok yang tidak bisa diduga-kira.
Jalmo Tan Keno Kiniro merupakan pralambang akan tabiat Ki Lurah Petruk yang panjang pikirannya, artinya Petruk tidak grusa-grusu (gegabah) dalam bertindak, selalu menimbang dan menghitung secara cermat untung rugi, atau resiko akan suatu rencana dan perbuatan yang akan dilakukan.
Petruk juga dikenal dengan “Petruk Kanthong Bolong”, menggambarkan bahwa Petruk memiliki kesabaran yang sangat luas, hatinya ibarat samodra, hatinya longgar, plong dan perasaannya bolong tidak ada yang disembunyikan dan selalu terbuka dalam segala hal, tidak suka menggerutu dan ngedumel.
Petruk Kanthong Bolong wajahnya selalu tersenyum, bahkan pada saat sedang berduka pun selalu menampakkan wajah yang ramah dan murah senyum dengan penuh ketulusan. Petruk mampu menyembunyikan kesedihannya sendiri di hadapan para kesatria bendharanya. Sehingga kehadirannya benar-benar bisa membangkitkan semangat dan kebahagiaan tersendiri di tengah kesedihan.
Sedangkan nama Dawala itu menggambarkan adanya pertalian batin antara para leluhurnya di kahyangan (alam kelanggengan) dengan anak keturunannya, yakni Lurah Petruk yang masih hidup di mercapada. Lurah Petruk selalu mendapatkan bimbingan dan tuntunan dari para leluhurnya, sehingga Lurah Petruk memiliki kewaskitaan mumpuni dan mampu menjadi abdi dalem (pembantu) sekaligus penasehat para kesatria.
Prinsip “laku” serta pedoman hidup Ki Lurah Petruk yang patut kita teladani dalam menjalani kehidupan adalah Kebenaran, Kejujuran, Keikhlasan dan Ketulusan/Kepolosan dalam menjalani kehidupan.
Selain itu kita juga bisa meneladani 5 M (Momong, Momot, Momor, Mursid & Murakabi) dari Petruk.
Momong artinya Mengasuh
Momot artinya Dapat memuat/menampung segala keluhan dan dapat merahasiakannya (amanah)
Momor artinya Tidak sakit hati ketika dikritik dan tidak mudah bangga & sombong ketika dipuji/disanjung
Mursid artinya Pintar sebagai abdi dan selalu mengetahui kehendak tuannya
Murakabi artinya bermanfaat bagi sesame hidup
Minggu, 22 Desember 2013
Teladan/Motivasi Ki Lurah Petruk
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar